Analisis Constructed Wetlands sebagai Teknologi Pemulihan Pencemaran Air Permukaan Menggunakan Tanaman Hydrilla Verticillata dan Kangkung Air
Keywords:
constructed wetlands, water spinach, Hydrilla, water qualityAbstract
This research discusses the water treatment process using simple constructed wetlands. The unit or reactor is filled with sand, gravel and aquatic plants such as water spinach and hydrilla. The water used is irrigation canal water from the Citarum River in Karawang Regency. The water was fed into the reactor using a batch system and allowed to stand for 15 days. Water quality monitoring was carried out after 5, 10 and 15 days to measure the effectiveness of the water treatment. Parameters tested included temperature, pH, TDS and DHL. The results showed that the temperature in the reactor was stable. The pH increased towards normal from 6.73 on day 1 to 6.90 on day 15, although it decreased on day 5. TDS showed a removal efficiency of 23%, from 599 ppm on day 1 to 465 ppm on day 15. DHL also showed a removal efficiency of 23%, from 1200 μS/cm on day 1 to 932 μS/cm on day 15.
References
[1] Ariani, D. M., & Soedjono, E. S. (2011). Perencanaan subsurface flow constructed wetland dalam pengolahan efluen tangki septik pada daerah air tanah dangkal (Studi kasus: Perumahan Istana Bestari Kota Pasuruan). Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[2] Alexandros, I. S. (2020). Constructed wetlands: Description and benefits of an EcoTech water treatment system. https://doi.org/10.4018/978-1-7998-1210-4.ch025
[3] Torrens, A., de la Varga, D., Ndiaye, A. K., Folch, M., & Coly, A. (2020). Innovative multistage constructed wetland for municipal wastewater treatment and reuse for agriculture in Senegal. Water (Switzerland), 12(11), 1–12. https://doi.org/10.3390/w12113139
[4] Falah, M. F. (2021). Pengaruh Trichoderma sp terhadap pertumbuhan tanaman akuatik Hydrilla verticillata dan Bacopa monnieri (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
[5] Fatikasari, R. N., & Tarzan, P. (2022). Efektivitas Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai fitoremediator LAS pada deterjen limbah domestik. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 11(2), 263–272.
[6] Handoko, P., & Fajariyanti, Y. (2013). Pengaruh spektrum cahaya tampak terhadap laju fotosintesis tanaman air Hydrilla verticillata. Prosiding Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS, 10(2), 1–9.
[7] Husnabilah, A. T. H. I. F. (2016). Perencanaan constructed wetland untuk pengolahan greywater menggunakan tumbuhan Canna indica (Studi kasus: Kelurahan Keputih Surabaya). Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[8] Lestari, Y. P., & Aminatun, T. (2018). Efektivitas variasi biomassa tanaman Hydrilla verticillata dalam fitoremediasi limbah batik. Jurnal Prodi Biologi, 4, 233–241.
[9] Mujib, D. W., Hanuranto, A. T., & Mayasari, R. (2020). Pengukuran sistem monitoring kualitas air di daerah aliran sungai. eProceedings of Engineering, 7(2).
[10] Novi, C., Sartika, S., & Shobah, A. N. (2019). Fitoremediasi logam seng (Zn) menggunakan Hydrilla sp. pada limbah industri kertas. Jurnal Kimia Valensi, 5(1), 108–114. https://doi.org/10.15408/jkv.v5i1.8814
[11] Pohan, N. H., & Harahap, A. (2023). Analisis kualitas air di Sungai Marbau. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 6(1), 239–247.
[12] Pradhana, A., Sutrisno, E., & Nugraha, W. D. (2014). Analisis kualitas air Sungai Bringin Kota Semarang menggunakan metode indeks pencemaran (Studi kasus kondisi Sungai Bringin). Doctoral dissertation, Diponegoro University.
[13] Prasetyo, et al. (2023). Fitoremediasi menggunakan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.) untuk menurunkan kadar logam berat dalam limbah tekstil. Institut Teknologi Bandung.
[14] Rahayuningtyas, I., Wahyuningsih, N. E., & Budiyono. (2018). Pengaruh variasi lama waktu kontak dan berat tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) terhadap kadar timbal pada irigasi pertanian. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(6), 166–174.
[15] Rahmawati, A. Y. (2023). Fitoremediasi tanaman Hydrilla (Hydrilla verticillata) untuk menurunkan kadar logam berat seng (Zn) dengan menggunakan sistem batch (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya).
[16] Salim, Y. A. (2021). Efektivitas sistem constructed wetland sebagai pengolahan limbah batik ecoprint menggunakan tanaman kangkung air. Jurnal Fusion, 1(8), 299–311.
[17] Serang, L. K. O., Eko, H., & Ridesti, R. (2018). Fitoremediasi air tercemar logam kromium dengan menggunakan Sagitaria lancifolia dan Pistia stratiotes serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan kangkung darat (Ipomea reptans). Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 5(1), 739–746.
[18] Surakusumah, W. (2012). Adaptasi dan mitigasi. UPI. http://file.upi.edu/
[19] Suswati, A. C. S. P., & Wibisono, G. (2013). Pengolahan limbah domestik dengan teknologi taman tanaman air (constructed wetlands). Indonesian Green Technology Journal, 2(2).
[20] Suwandhi, I. A., Hendrasarie, N., & Rahyuni, D. (2022). Constructed wetland tipe horizontal subsurface flow menggunakan rumput odot untuk pengolahan efluen IPAL tahu. Jurnal Serambi Engineering, 7(3).
[21] Wulandari, R. E. S. M. A. Y. A., & Purnomo, T. (2014). Kemampuan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica) dalam menyerap logam berat kadmium (Cd) berdasarkan konsentrasi dan waktu pemaparan yang berbeda. Lentera Bio, 3(1), 83–89.
[22] Yudo, S. (2010). Kondisi kualitas air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari parameter organik, amonia, fosfat, deterjen dan bakteri coli. Jurnal Air Indonesia, 6(1).
[23] Yudo, S., & Said, N. I. (2018). Status kualitas air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta, studi kasus: pemasangan stasiun online monitoring kualitas air di segmen Kelapa Dua–Masjid Istiqlal. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 13-22.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ayya Sophia Samad, Wilma Nurrul Adzillah, Nur Ridha Amethysia , Muhammad Gilang Bayu (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.