Studi Evaluasi dan Penilaian Pengelolaan Limbah B3 di PT. XY
Keywords:
Limbah B3, Pengelolaan Limbah B3, Evaluasi Pengelolaan Limbah B3, PT. XYAbstract
PT XY is an industry engaged in the trading of metal goods and specialised metalworking services and the manufacture of machine parts. PT XY generates B3 waste from production and non-production processes with nine types of B3 waste, namely lead scrap, metal sludge, sewage sludge, used rags, used batteries, used refrigerants, hazardous waste packaging, used lubricating oil and electronic waste. The purpose of this research is to identify the sources, types and characteristics of hazardous waste, to evaluate the suitability of hazardous waste management from technical and non-technical aspects, and to provide recommendations in accordance with the regulations related to hazardous waste management. The research method used is the checklist method and the scoring method using the Guttman scale. The results showed that PT XY achieved a compliance result of 60.82%, the "sufficient" category. Recommendations for PT. XY are to carry out hazardous waste management in accordance with the applicable regulations and to supervise the management of hazardous waste.
References
[1]. Anggarini, N. H., Stefanus, M., & Prihatiningsih, P. (2015). Pengelolaan dan Karakterisasi Limbah B3 di PAIR Berdasarkan Potensi Bahaya. Beta Gamma, 5(1).
[2]. Blackman, W.C. (1996). Solutions Manual for Basic Hazardous Waste Management. CRC.
[3]. Fajriyah, S.A., & Wardhani, E. (2020). Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT. X. Jurnal Serambi Engineering, Volume V, No.1 Januari 2020 hal 711-719.
[4]. Nursabrina, A., Joko, T., & Septiani, O. (2021). Kondisi Pengelolaan Limbah B3 Industri Di Indonesia Dan Potensi Dampaknya: Studi Literatur. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 13(1), 80-90.
[5]. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
[6]. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.74/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan/atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
[7]. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
[8]. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
[9]. Pramestie, I. S. D., & Wilujeng, S. A. (2023). Evaluasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di PT XYZ. Jurnal Teknik ITS, 12(2), B95-B102.
[10]. PT. XY. Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL – UPL). Kota B: PT. XY.
[11]. Rianti, L., & Rahmansyah, D. (2022). The Treatment Of Toxic And Hazardous Material Waste At The Landfill Of PT Baturona Adimulya Musi Banyuasin Regency, South Sumatra Province. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(4), 1575-1588.
[12]. Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[13]. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[14]. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Pemerintah Pusat.
[15]. Utami, K. T., & Syafrudin, S. (2018). Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) Studi Kasus PT. Holcim Indonesia, Tbk Narogong Plant. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 127-132
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Salma Saamiyah Desnita, Mila Dirgawati, Nico Halomoan (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.